Chapter
3 One Turn Kill
Hari-hari
begitu cepat berlalu. Kemarin kami baru saja memenangkan pertandingan
pertandingan pertama tim Rune. Esok hari kami harus menghadapi lawan paling
kuat yang mungkin dihadapi di babak penyisihan.
Awal
pertemuan ku dengan Ultima. Dengan hasil semakin kuatnya deck-ku pertanda bahwa
ini adalah sebuah awal dari sesuatu yang amat besar. Aku harus siap menghadapi
semua itu.
Saat
ini aku berada di lantai 3 Side-Wonder Shop, toko kartu keluarga Esperro juga
markas tim Rune, di lantai bawah Esperro dan Eliza sedang berlatih duel. Aku
masih menunggu mereka selesai sambil menonton tv.
“-Breaking
news: Beberapa hari terakhir terjadi banyak kejadian misterius. Banyak kejadian
aneh di Analog Domino City, banyak duelist anggota tim-tim besar yang ditemukan
kehilangan kesadaran di jalanan. Ketika siuman mereka tampak sangat ketakutan,
dan seolah mengigau tentang monster Yugioh yang dapat hidup dan menyerang
mereka dan “Dragon Hunter”. Pihak Security Agent of Duelist (S.A.D), menyatakan
ini salah satu bentuk kejahatan duelist, karena mereka menemukan beberapa
pengakuan korban kehilangan kartu mereka. Sekian Breaking news kali ini-“
Mengerikan
babak penyisihan YWCL sampai sejauh ini. Duelist seperti apa yang bisa
melakukan perbuatan itu.
“Yura,
ikutlah denganku. Ada yang harus kita bicarakan.” Ultima memanggilku.
“Kemana
...?”
Belum
sempat selesai pertanyaanku tiba-tiba sebuah portal terbuka Ultima masuk
kedalamnya sembari mengajakku masuk ke dalamnya.
Esperro,
Eliza, saat aku kembali nanti pasti akan lebih kuat dari sebelumnya.
Bertahanlah sampai saat itu tiba.
“Yura,
aku telah selesai melawan Eliza sekarang ayo kita berduel!”
“Dimana
Yura, Esperro?”
“Entahlah.
Mengapa kau tiba-tiba menghilang Yura?”
“Siapa
yang akan mengalahkan tim Dragon?”
(Di
tempat lain, sudut kota yang kelam)
Tampak
dalam sebuah kamar yang kecil, terlihat seorang duelist berdiri di depan sebuah
lemari kecil penuh dengan koleksi kartu, tampak banyak kartu dengan gambar
naga. Tempat tinggal Shizou, dari tim Dragon.
“Tim
Rune. Lawan ku di babak penyisihan pertama.”
“Akan
kuhabisi mereka dalam sekali jalan. Dragons pertarungan berikutnya kita
hancurkan semuanya, kalau begitu sebaiknya aku membawa kalian nagaku,
Hieratic!”
“Hehe..Besok
dimulai.”
(Di
sebuah ruang antar dimensi)
“Dimana
ini Ultima”
Aku
bersama Ultima memasuki ruangan yang tidak jelas tempatnya. Apakah ini dalam
Millenium pendant?
“Ya,
ini merupakan bagian di dalam Millenium pendant.”
“Ini
di salah satu ruangan Millenium Pendant, ruang dalam jiwamu. Ruangan ku,
ruangan Aeon dalam jiwa Herald-nya.”
“Aku
akan memberitahumu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah kamu sudah siap
mendengar semuanya?”
“Baik
Ultima jelaskan semuanya padaku” jawabku.
“Kita
awali dengan siapa aku dan mengapa aku ada di sini bersamamu.”
“Seperti
yang kukatakan saat kita pertama bertemu, namaku Ultima. Dan aku adalah Aeon.
Apakah kamu tahu tentang legenda tentang Aeons?”
“Kami
adalah bangsa terakhir dan terkuat dari tiap ras makhluk, yang tersisa di dunia
kami bertahan melindungi bangsa kami. Dan aku adalah Ultima, penguasa
pengetahuan dan pelindung bangsa Spellcaster yang menguasai sihir. Dan yang
jelas karena kami yang pertama kami abadi.”
“Dalam
beberapa masa kami berjaya dan di masa yang lain kami diburu. Para Aeons yang
lain juga mengalami nasib yang sama. Untuk itu kami bertarung satu sama lain
untuk melindungi bangsa kami dan nasib kami.”
“Perang
kami tentu menghabiskan banyak hal, untuk mengakhiri itu semua aku menggunakan
sihirku yang terkuat untuk menciptakan Millenium Spellbook. Spellbook adalah
buku sihir para spellcaster, dan kali ini aku menciptakan yang terkuat. Di
dalam Millenium Spellbook terdapat cara mengunci kekuatan Aeons. Di dalamnya
juga terdapat cara membuat Millenium Items.”
“Aeons
tidak dapat dihilangkan, hanya ada cara dengan menyegel kekuatan Aeons dalam
kekuatan Millenium. Tapi tetap saja segel dapat dibuka dan ditutup kembali maka
perang kembali dimulai. Dan di tiap masa kami bersama orang yang kami percaya
memimpin pertarungan dunia nyata dan dunia monster, Aeon’s herald. Ultima’s
herald di masa kini adalah kamu Yura Maison.”
“Beberapa
tahun yang lalu, Eltima herald mencoba membuka kembali segel Millenium untuk
membangkitkan Aeons dan memulai perang kembali. Saat ini dia lah yang menjadi pemenang
turnamen sebelumnya. Yang harus kita lakukan adalah menyegel kembali para Aeons
kuncinya ada dalam Millenium pendant.”
“Aku
tahu melawan kekuatan duelist lain, termasuk Aeon’s Herald kamu memerlukan
kekuatan Spellcaster terbaik.”
“Spellcaster
mana yang menurutmu paling kuat, Yura?”
Ultima
bertanya padaku.
“Selama
ini kartu terkuatku adalah Dark Magician.”
“Dark
Magician memang salah satu Spellcaster yang kuat, tapi perlu kamu ketahui bahwa
sebagian besar Spellcaster mempelajari semua kekuatan sihirnya melalui
Spellbook. Dan para Spellcaster mempelajari Spellbook di tempat yang bernama
The Grand Spellbook Tower. Di sana kamu bisa mempelajari kekuatan Spellcaster
melalui Spellbook yang dijaga oleh para Prophecy penguasa Arcana Magic.”
“Untuk
membangkitkan ingatan Aeon-mu dan menjadi Herald seutuhnya, masuklah ke The
Grand Spellbook tower. Bersiaplah, Yura!”
“Baiklah
Ultima”
“Terraforming!”
(Hari
berikutnya setelah menghilangnya Yura, hari pertandingan melawan tim dragon)
“Sebentar
lagi pertandingan melawan tim Dragon akan dimulai. Yura masih belum juga
muncul. Bagaimana ini Eliza?”
“Aku
tidak tahu yang jelas kita harus tetap bertanding, bila kita tidak bertanding
kita akan kehilangan 2 star level.”
“Sial!”
“Baiklah,
kita berangkat saja Eliza. Siapa tahu Yura sudah ada di tempat pertandingan.”
“Okay”.
Eliza
dan Esperro menuju ke Duelist Ground Square, tempat pertandingan official.
Disana sudah berdiri lawan yang tidak mereka harapkan, Shizou pemimpin tim
Dragon dan satu-satunya duelist tim Dragon.
“Akhirnya
kalian datang tim Rune! Aku Shizou dari tim Dragon menantang duel tim Rune.
Tunggu kenapa hanya dua orang? Sesuai info ada tiga duelist, kemana yang satu
lagi?” tanya Shizou.
“Aku
Esperro yang akan menghadapimu dalam duel ini, anggota kami yang satu lagi
masih belum datang. Cukup aku yang menghadapimu!” jawab Esperro
“Wakakaka...harusnya
aku yang bilang begitu. Baiklah aku panggil judge!”
“Aku
Shizou, dari tim Dragon level 3 menantang tim Rune level 4 dengan pertandingan
handicap 1 lawan 3! Pertaruhan 2 star level.”
“Apaa?”
Esperro
dan Eliza terkejut dengan jawaban Shizou.
“Ba-baik
kami terima. Ini bagus Eliza kita bisa menang dengan menghabiskan LP nya
berdua.” Kata Esperro
“Benar
Esperro, biar aku yang mulai duluan jadi bila aku kalah kamu bisa melawannya
kemudian dan menghabiskan LP-nya.”
Eliza
maju untuk pertama melawan Shizou.
“Jadi
kalian sudah sia...aap! Lets duel begin!” teriak judge.
“Wekeke,
gadis cantik kamu mau melawanku lebih dulu. Silakan mulai duluan.” Pancing
Shizou.
“Baik.
Giliranku. Draw.”
Handicap
battle 1: Eliza LP: 8000 v Shizou LP: 8000
“Aku
summon Madolche Mewfeuille. Aktifkan effect Madolche Mewfeuille. Special summon
Madolche Hootcake dari hand.”
“Aku
mempunyai 2 level 3 monster, Xyz summon Wind-up zenmaines. Posisi bertahan.”
“Aku
set 1 kartu spell/trap. Turn end.”
Eliza
mengakhiri gilirannya. Kini giliran Shizou.
“Wekeke
ini bukan duel biasa kalian melawan Herald! Game of Darkness dimulai.”
“Awakening
Hi-Breed! Altima Herald!”
Tiba-tiba
seluruh arena duel diselimuti kegelapan. Tubuh Shizou berubah dilindungi oleh
pakaian para Aeons. Ini perubahan sempurna seorang Aeon’s Herald. Seluruh
duelist disekitar Shizou termasuk Eliza dan Esperro merasakan tekanan yang
sangat kuat. Jantung mereka berdegup kencang, air mata mereka menetes tanpa
henti, keringat dingin mengucur dan muncul perasaan gelisah.
“Aku
Shizou, Altima Herald. Kalian bukan lawan sebanding untukku. Draw!”
“Special
Summon Hieratic Dragon of Tefnuit dari tangan dengan effectnya, karena di arena
lawan terdapat monster dan di arenaku tidak ada.”
“Special
summon Hieratic Dragon of Su dari tangan dengan tribute Tefnuit di arena.
Karena Tefnuit di tribute aku bisa special summon 1 normal monster dragon dari
hand, deck atau graveyard. Aku special summon Wattaildragon. Karena effect ini
monster yang di summon kekuatannya menjadi 0.”
“2
level 6 Dragon! Xyz summon keluarlah raja para Hieratic. Hieratic Dragon King
of Atum. Aktifkan effect detach 1 material. Special summon 1 dragon dari deck
tapi kekuatannya menjadi 0”
“Keluarlah
hambaku yang setia. Red-eyes Darkness Metal Dragon.”
“Apa
itu? Kartu yang sangat langka dan sulit dikuasai.”
Eliza
tidak percaya kartu melawan duelist dengan kartu kuat yang sangat langka.
‘Effect
Red-eyes, aku special summon Tefnuit dari graveyard. Special summon lagi
Hieratic Dragon of Su dari hand. Special summon Wattaildragon lagi. Xyz summon
sekali lagi Hieratic Dragon King of Atum.”
“Aku
special summon Hieratic Dragon of Nebthet. Dan aktifkan kartu di tangan Hieratic
Seal of Convovation, mencari naga kembar Hieratic Dragon of Eset. Normal summon
Hieratic Dragon of Eset. Naga kembar Hieratic, Xyz summon ksatria bintang
Constellar Pleiades.”
“Kartu
yang kudapatkan setelah mengalahkan salah satu anggota raja duelist. Aktifkan
effect Constellar Pleiades detach 1 material, kembalikan Wind-up Zenmaines ke
tangan.”
“Masih
belum selesai, dengan mengembalikan semua monster di kuburan special summon
Exodius, The Forbidden Lord. Dua penguasa kegelapan level 10, Xyz summon monster
penghancur Superdreadnought Rail Cannon Gustaph Max! Aktifkan effect detach 1
material, tembak 2000 damage”
“Argh”
Eliza menerima damage yang cukup besar dan tidak memiliki pelindung di arena.
Eliza
LP: 8000->6000 v Shizou LP: 8000
“Aktifkan
kartu di tangan Night Shot hancurkan kartu tertutup. Ride Xyz summon 2 Hieratic
Dragon King of Atum menjadi Gaia Dragon The Thunder Charger. Battle phase
serang semuanya!”
“Tidaaak!”
Eliza
LP: 6000 (-10700)-> 0 v Shizou LP: 8000
“Esperro
pada akhirnya aku tidak berdaya melawannya.”
Eliza
kehilangan kesadaran setelah mengalami kekalahan dengan damage sebesar itu.
“One
Turn Kill, wekekeke sayang sekali. Berikutnya giliranmu bocah.”
“Sial
kemana saja kamu Yura, kalau begini kita bisa kalah.“
Babak
penyisihan kedua sudah dimulai dengan serangan telak kepada Eliza dan Yura
masih belum muncul di arena. Pertarungan akan dilanjutkan Esperro melawan
Shizou.
(next
chapter 4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar