Senin, 01 Juli 2013

YuGiOh(Fansfiction Story) - The AEONS Chapter 3 : One Turn Kill

Chapter 3  One Turn Kill

Hari-hari begitu cepat berlalu. Kemarin kami baru saja memenangkan pertandingan pertandingan pertama tim Rune. Esok hari kami harus menghadapi lawan paling kuat yang mungkin dihadapi di babak penyisihan.

Awal pertemuan ku dengan Ultima. Dengan hasil semakin kuatnya deck-ku pertanda bahwa ini adalah sebuah awal dari sesuatu yang amat besar. Aku harus siap menghadapi semua itu.

Saat ini aku berada di lantai 3 Side-Wonder Shop, toko kartu keluarga Esperro juga markas tim Rune, di lantai bawah Esperro dan Eliza sedang berlatih duel. Aku masih menunggu mereka selesai sambil menonton tv.

“-Breaking news: Beberapa hari terakhir terjadi banyak kejadian misterius. Banyak kejadian aneh di Analog Domino City, banyak duelist anggota tim-tim besar yang ditemukan kehilangan kesadaran di jalanan. Ketika siuman mereka tampak sangat ketakutan, dan seolah mengigau tentang monster Yugioh yang dapat hidup dan menyerang mereka dan “Dragon Hunter”. Pihak Security Agent of Duelist (S.A.D), menyatakan ini salah satu bentuk kejahatan duelist, karena mereka menemukan beberapa pengakuan korban kehilangan kartu mereka. Sekian Breaking news kali ini-“

Mengerikan babak penyisihan YWCL sampai sejauh ini. Duelist seperti apa yang bisa melakukan perbuatan itu.

Yura, ikutlah denganku. Ada yang harus kita bicarakan.” Ultima memanggilku.

“Kemana ...?”

Belum sempat selesai pertanyaanku tiba-tiba sebuah portal terbuka Ultima masuk kedalamnya sembari mengajakku masuk ke dalamnya.

Esperro, Eliza, saat aku kembali nanti pasti akan lebih kuat dari sebelumnya. Bertahanlah sampai saat itu tiba.

“Yura, aku telah selesai melawan Eliza sekarang ayo kita berduel!”

“Dimana Yura, Esperro?”

“Entahlah. Mengapa kau tiba-tiba menghilang Yura?”

“Siapa yang akan mengalahkan tim Dragon?”

(Di tempat lain, sudut kota yang kelam)

Tampak dalam sebuah kamar yang kecil, terlihat seorang duelist berdiri di depan sebuah lemari kecil penuh dengan koleksi kartu, tampak banyak kartu dengan gambar naga. Tempat tinggal Shizou, dari tim Dragon.

“Tim Rune. Lawan ku di babak penyisihan pertama.”

“Akan kuhabisi mereka dalam sekali jalan. Dragons pertarungan berikutnya kita hancurkan semuanya, kalau begitu sebaiknya aku membawa kalian nagaku, Hieratic!”

“Hehe..Besok dimulai.”

(Di sebuah ruang antar dimensi)

“Dimana ini Ultima”

Aku bersama Ultima memasuki ruangan yang tidak jelas tempatnya. Apakah ini dalam Millenium pendant?

“Ya, ini merupakan bagian di dalam Millenium pendant.”

Ini di salah satu ruangan Millenium Pendant, ruang dalam jiwamu. Ruangan ku, ruangan Aeon dalam jiwa Herald-nya.”

Aku akan memberitahumu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah kamu sudah siap mendengar semuanya?”

“Baik Ultima jelaskan semuanya padaku” jawabku.

Kita awali dengan siapa aku dan mengapa aku ada di sini bersamamu.”

“Seperti yang kukatakan saat kita pertama bertemu, namaku Ultima. Dan aku adalah Aeon. Apakah kamu tahu tentang legenda tentang Aeons?”

“Kami adalah bangsa terakhir dan terkuat dari tiap ras makhluk, yang tersisa di dunia kami bertahan melindungi bangsa kami. Dan aku adalah Ultima, penguasa pengetahuan dan pelindung bangsa Spellcaster yang menguasai sihir. Dan yang jelas karena kami yang pertama kami abadi.”

“Dalam beberapa masa kami berjaya dan di masa yang lain kami diburu. Para Aeons yang lain juga mengalami nasib yang sama. Untuk itu kami bertarung satu sama lain untuk melindungi bangsa kami dan nasib kami.”

“Perang kami tentu menghabiskan banyak hal, untuk mengakhiri itu semua aku menggunakan sihirku yang terkuat untuk menciptakan Millenium Spellbook. Spellbook adalah buku sihir para spellcaster, dan kali ini aku menciptakan yang terkuat. Di dalam Millenium Spellbook terdapat cara mengunci kekuatan Aeons. Di dalamnya juga terdapat cara membuat Millenium Items.”

“Aeons tidak dapat dihilangkan, hanya ada cara dengan menyegel kekuatan Aeons dalam kekuatan Millenium. Tapi tetap saja segel dapat dibuka dan ditutup kembali maka perang kembali dimulai. Dan di tiap masa kami bersama orang yang kami percaya memimpin pertarungan dunia nyata dan dunia monster, Aeon’s herald. Ultima’s herald di masa kini adalah kamu Yura Maison.”

“Beberapa tahun yang lalu, Eltima herald mencoba membuka kembali segel Millenium untuk membangkitkan Aeons dan memulai perang kembali. Saat ini dia lah yang menjadi pemenang turnamen sebelumnya. Yang harus kita lakukan adalah menyegel kembali para Aeons kuncinya ada dalam Millenium pendant.”

“Aku tahu melawan kekuatan duelist lain, termasuk Aeon’s Herald kamu memerlukan kekuatan Spellcaster terbaik.”

Spellcaster mana yang menurutmu paling kuat, Yura?”

Ultima bertanya padaku.

“Selama ini kartu terkuatku adalah Dark Magician.”

Dark Magician memang salah satu Spellcaster yang kuat, tapi perlu kamu ketahui bahwa sebagian besar Spellcaster mempelajari semua kekuatan sihirnya melalui Spellbook. Dan para Spellcaster mempelajari Spellbook di tempat yang bernama The Grand Spellbook Tower. Di sana kamu bisa mempelajari kekuatan Spellcaster melalui Spellbook yang dijaga oleh para Prophecy penguasa Arcana Magic.”

“Untuk membangkitkan ingatan Aeon-mu dan menjadi Herald seutuhnya, masuklah ke The Grand Spellbook tower. Bersiaplah, Yura!”

“Baiklah Ultima”

“Terraforming!”

(Hari berikutnya setelah menghilangnya Yura, hari pertandingan melawan tim dragon)

“Sebentar lagi pertandingan melawan tim Dragon akan dimulai. Yura masih belum juga muncul. Bagaimana ini Eliza?”

“Aku tidak tahu yang jelas kita harus tetap bertanding, bila kita tidak bertanding kita akan kehilangan 2 star level.”

“Sial!”

“Baiklah, kita berangkat saja Eliza. Siapa tahu Yura sudah ada di tempat pertandingan.”

“Okay”.

Eliza dan Esperro menuju ke Duelist Ground Square, tempat pertandingan official. Disana sudah berdiri lawan yang tidak mereka harapkan, Shizou pemimpin tim Dragon dan satu-satunya duelist tim Dragon.

“Akhirnya kalian datang tim Rune! Aku Shizou dari tim Dragon menantang duel tim Rune. Tunggu kenapa hanya dua orang? Sesuai info ada tiga duelist, kemana yang satu lagi?” tanya Shizou.

“Aku Esperro yang akan menghadapimu dalam duel ini, anggota kami yang satu lagi masih belum datang. Cukup aku yang menghadapimu!” jawab Esperro

“Wakakaka...harusnya aku yang bilang begitu. Baiklah aku panggil judge!”

“Aku Shizou, dari tim Dragon level 3 menantang tim Rune level 4 dengan pertandingan handicap 1 lawan 3! Pertaruhan 2 star level.”

“Apaa?”

Esperro dan Eliza terkejut dengan jawaban Shizou.

“Ba-baik kami terima. Ini bagus Eliza kita bisa menang dengan menghabiskan LP nya berdua.” Kata Esperro

“Benar Esperro, biar aku yang mulai duluan jadi bila aku kalah kamu bisa melawannya kemudian dan menghabiskan LP-nya.”

Eliza maju untuk pertama melawan Shizou.

“Jadi kalian sudah sia...aap! Lets duel begin!” teriak judge.

“Wekeke, gadis cantik kamu mau melawanku lebih dulu. Silakan mulai duluan.” Pancing Shizou.

“Baik. Giliranku. Draw.”

Handicap battle 1: Eliza LP: 8000 v Shizou LP: 8000

“Aku summon Madolche Mewfeuille. Aktifkan effect Madolche Mewfeuille. Special summon Madolche Hootcake dari hand.”

“Aku mempunyai 2 level 3 monster, Xyz summon Wind-up zenmaines. Posisi bertahan.”

“Aku set 1 kartu spell/trap. Turn end.”

Eliza mengakhiri gilirannya. Kini giliran Shizou.

“Wekeke ini bukan duel biasa kalian melawan Herald! Game of Darkness dimulai.”

“Awakening Hi-Breed! Altima Herald!”

Tiba-tiba seluruh arena duel diselimuti kegelapan. Tubuh Shizou berubah dilindungi oleh pakaian para Aeons. Ini perubahan sempurna seorang Aeon’s Herald. Seluruh duelist disekitar Shizou termasuk Eliza dan Esperro merasakan tekanan yang sangat kuat. Jantung mereka berdegup kencang, air mata mereka menetes tanpa henti, keringat dingin mengucur dan muncul perasaan gelisah.

“Aku Shizou, Altima Herald. Kalian bukan lawan sebanding untukku. Draw!”

“Special Summon Hieratic Dragon of Tefnuit dari tangan dengan effectnya, karena di arena lawan terdapat monster dan di arenaku tidak ada.”

“Special summon Hieratic Dragon of Su dari tangan dengan tribute Tefnuit di arena. Karena Tefnuit di tribute aku bisa special summon 1 normal monster dragon dari hand, deck atau graveyard. Aku special summon Wattaildragon. Karena effect ini monster yang di summon kekuatannya menjadi 0.”

“2 level 6 Dragon! Xyz summon keluarlah raja para Hieratic. Hieratic Dragon King of Atum. Aktifkan effect detach 1 material. Special summon 1 dragon dari deck tapi kekuatannya menjadi 0”

“Keluarlah hambaku yang setia. Red-eyes Darkness Metal Dragon.”

“Apa itu? Kartu yang sangat langka dan sulit dikuasai.”

Eliza tidak percaya kartu melawan duelist dengan kartu kuat yang sangat langka.

‘Effect Red-eyes, aku special summon Tefnuit dari graveyard. Special summon lagi Hieratic Dragon of Su dari hand. Special summon Wattaildragon lagi. Xyz summon sekali lagi Hieratic Dragon King of Atum.”

“Aku special summon Hieratic Dragon of Nebthet. Dan aktifkan kartu di tangan Hieratic Seal of Convovation, mencari naga kembar Hieratic Dragon of Eset. Normal summon Hieratic Dragon of Eset. Naga kembar Hieratic, Xyz summon ksatria bintang Constellar Pleiades.”

“Kartu yang kudapatkan setelah mengalahkan salah satu anggota raja duelist. Aktifkan effect Constellar Pleiades detach 1 material, kembalikan Wind-up Zenmaines ke tangan.”

“Masih belum selesai, dengan mengembalikan semua monster di kuburan special summon Exodius, The Forbidden Lord. Dua penguasa kegelapan level 10, Xyz summon monster penghancur Superdreadnought Rail Cannon Gustaph Max! Aktifkan effect detach 1 material, tembak 2000 damage”

“Argh” Eliza menerima damage yang cukup besar dan tidak memiliki pelindung di arena.

Eliza LP: 8000->6000 v Shizou LP: 8000

“Aktifkan kartu di tangan Night Shot hancurkan kartu tertutup. Ride Xyz summon 2 Hieratic Dragon King of Atum menjadi Gaia Dragon The Thunder Charger. Battle phase serang semuanya!”

“Tidaaak!”

Eliza LP: 6000 (-10700)-> 0 v Shizou LP: 8000

“Esperro pada akhirnya aku tidak berdaya melawannya.”

Eliza kehilangan kesadaran setelah mengalami kekalahan dengan damage sebesar itu.

“One Turn Kill, wekekeke sayang sekali. Berikutnya giliranmu bocah.”

“Sial kemana saja kamu Yura, kalau begini kita bisa kalah.“

Babak penyisihan kedua sudah dimulai dengan serangan telak kepada Eliza dan Yura masih belum muncul di arena. Pertarungan akan dilanjutkan Esperro melawan Shizou.

(next chapter 4)