Kamis, 13 Juni 2013

YGO The AEONS Chapter 2-The Aeons


Chapter 2 The Aeons

“Apa yang dilakukan Yura? Eliza, tim kita bisa kalah. Jika dia hanya diam saja.”

“Kita hanya bisa menontonnya Esperro, sabarlah.”

Apa yang harus kulakukan, teman-temanku menungguku.

“Tunggu apa lagi, Yura?”

Suara itu memanggilku lagi, baiklah aku akan menyusun puzzle ini mungkin aku akan menemukan jawaban.

“Astaga? Benda apa ini?”

Aku berhasil menyusun puzzle itu dan ternyata sebuah pyramid mesir yang memancarkan cahaya terang, tidak terlalu terang, ugh.

Tiba-tiba sesosok manusia berpakaian aneh seperti bukan ras manusia bumi ada di depanku, dan dimana aku? Aku diantara banyak labirin yang membingungkan. Dan siapa dia?

“Aku adalah Ultima. Salah satu Aeons, penguasa dunia. Kau berhasil menyatukan puzzle of millenium, menjadi millenium pendant.”

Dia membaca pikiranku.

“Kau bisa baca pikiranku?” tanyaku.

“Wahahaha, tentu saja. Ini dalam pikiranmu. Kita terhubung dalam satu ruang pikiran dan jiwamu.”

“Kamu adalah herald, Aeon-herald. Wakilku di dunia ini, kau berhak untuk mendapatkan kekuatan untuk menguasai dunia ini. Biarkan aku membatumu dalam pertarungan pertamamu ini.”

“Bagaimana caranya?” tanyaku lagi.

“Mari kita satukan jiwa dan pikiran. Pejamkan matamu.”

“Baik.” Aku mengikuti perintahnya.

“Sekarang buka matamu, Kita bersatu!”

“AEON.... HI-...BRY...D!”

Aku merasakan sebagian tubuhku dirambati kekuatan seiring dengan kekuatan itu aku merasa sebagian tubuhku menjadi tubuh orang itu, muncul simbol dan bentuk yanga sama dengan orang itu. Mata kiriku melihat pemandangan yang berbeda mungkin penglihatan orang itu.

Kondisi seperti semula, Arthur ada di depanku. Disana ada Esperro dan Eliza. Dan..

Aku ada dalam pikiranmu.

 (nb: untuk seterusnya penggabungan Aeon dan Herald-nya dinamakan Hi-Bryd, ditandai percakapan dalam pikiran dengan tulisan miring adalah alter-ego(Aeon) yang menjadi pendamping karakter.)

Ya. Dan ada Ultima dalam pikiranku, entah apapun dia.

Aku AEON, namaku Ultima. Mengapa aku harus mengulanginya?

Yeah, baiklah yang jelas aku harus meneruskan duel nya.

“Hey, Yura! Giliranku sudah. Kini giliranmu.” Arthur mengingatkanku.

LP Arthur : 6300 v LP Yura : 7500

“Baik. Draw!”

Kartu apa ini? Spellbook of Secrets?

Itu kekuatanku dan deck mu sudah berevolsi dengan bersatunya kekuatanku dengan dirimu memberikan pengetahuan tanpa batas.

“Aktifkan spell card, Spellbook of Secrets!”

“Aku bisa mencari satu kartu Spellbook lain dari deck ku!”

Kartu apa yang harus kupilih?

Saat kau sedang mencari kartunya pelajarilah deck itu, deck Spellbook deck dengan pengetahuan terhebat sepanjang masa.

Aku pilih ini Spellbook of Power!

Pilihan yang bagus. Memang itu yang kubutuhkan saat ini.

“Aku ambil Spellbook of Power!”

“Aktifkan kartu dari tangan. Heavy Storm! Hancurkan semua spell/trap di arena.”

“Apa!” Arthur terkejut.

“Aku Summon Breaker,The Magical Warrior. ATK 1600 saat dipanggil ke arena secara biasa ia mendapat 1 spell counter. Bila memiliki spell counter ATK Breaker, The Magical Warrior naik 300 menjadi 1900.”

“Kekuatan Artorigus masih lebih tinggi.” Jawabnya.

“Sekali lagi, aktifkan spell card. Spellbook of Power! ATK monster Spellcaster naik 1000 pada giliran ini. Aku memilih Breaker, The Magical Warrior. ATK menjadi 2900. Serang Artorigus!”

”Tidak!”

LP (Life Points) Arthur berkurang 900 menjadi 5400.

“Karena monster yang terkena effect Spellbook of Power menghancurkan monster lawan aku bisa mengambil 1 Spellbook dari deck. Aku memilih Spellbook of Power lagi. Dan End Turn.”

Kini giliran Arthur.

“Giliranku. Draw!”

“Aktifkan spell card, Hidden Armory. Aku ambil Axe of Despair. Dan End turn.”

Arena Arthur kosong. Tapi LP nya masih 5400. Bagaimana cara mengalahkannya?

“Giliranku. Draw.”

Kartu yang kuambil Foolish Burial. Apa yang harus kulakukan?

Gunakanlah kekuatanku Yura, kekuatan pengetahuan Spellbook bukan hanya pada Spell card nya saja. Spellbook terhubung dengan monster kuat yang menjadi penjaganya.

Spellbook dilindungi kekuatan 22 Arcana Major, bila kamu berhasil memakainya kemenangan ada di tanganmu. Untuk mengalahkan orang itu gunakan kekuatan Arcana Major XV-The Devil.

Benar sekali Ultima. Aku melihat salah satu kartu yang bisa membuatku menang kali ini.

“Aku akan menang kali ini, Arthur!”

“Bagaimana mungkin? Aku masih memiliki sisa 5400 LP masih mampu melayani pertarunganmu.” Jawabnya.

Tapi aku yakin dengan kartuku.

“Aktifkan spell card. Spellbook of Power. ATK Breaker, The Magical Warrior naik lagi menjadi 2900.”

“Masih jauh, Yura!” seru Arthur.

“Masih belum. Aktifkan spell card lagi. Foolish Burial.”

“Aku mengirim Prophecy Destroyer! Ke graveyard.”

“Eliza, kartu-kartu itu belum pernah dipakai Yura sebelumnya darimana ia mendapatkannya?” tanya Esperro.

“Aku juga tidak tahu darimana saja dia hari ini?” jawab Eliza.

Apa yang Eliza dan Esperro bicarakan?

Konsentrasi pada duel mu Yura!

Baik. Sekarang saatnya kita akhiri ini.

“Aktifkan effect Prophecy destroyer dari Graveyard.”

“Cost! Dengan mengirim 3 spellbook spell card dari graveyardku ke banished zone. Aku bisa special summon Prophecy Destroyer!”

“Bangkitlah kekuatan sihir tertinggi Arcana XV-The Devil! Prophecy Destroyer ATK 2500!”

“Kau serius! Mustahil itu bisa terjadi.” teriak Arthur.

“Breaker, The Magical Warrior dan Prophecy Destroyer serangan langsung ke player!”

“Tidaaak!” Arthur berteriak.

Arthur terkapar tak sadarkan diri, damage yang diterimanya terlalu besar. Berkurangnya LP juga berpengaruh dengan stamina duelist jadi pertarungan antar duelist bukan main-main saja. Kehabisan LP mengakibatkan kehabisan stamina, meskipun tidak mengakibatkan luka fisik yang terbuka.

LP Arthur berkurang 5400 menjadi 0. Aku memenangkan tim kami untuk pertama kalinya.

Arthur LP: 5400 (-5400) -> 0, Yura LP: 7500

“Direct Attack! Life points Arthur 0. Yura dan tim Rune memenangkan pertandingan! Tim Knight turun level 3, Tim Rune naik level 4. Pertandingan selesai. Sampai jumpa!”

teriak Judge, dan segera dia menghilang dari tempat pertandingan setelah mengumumkan kemenangan tim kami.

“Aku menang Esperro! Eliza!”

Aku berhasil Ultima.

Ya. Dan kamu masih perlu terus berlatih. Nanti aku akan membantumu menjadi yang terkuat.

Aku melihat Ultima sudah berdiri di hadapanku, penyatuan kami telah selesai. Dan hanya aku yang dapat melihatnya.

“Esperro lihat di web World Dueling Center siapa lawan kita di pertandingan berikutnya?” tanya Eliza.

“Benar juga, aku lihat dulu di Duelist-pad ku dulu.” Jawab Esperro.

Kemudian tiba-tiba Esperro tampak tidak senang. Lalu dia menjawab pertanyaan Eliza.

“Lawan kita berikutnya, tim Dragon.”

Tim Dragon mustahil, finalis tahun lalu mana mungkin masuk babak penyisihan untuk melawan tim level 4. Paling tidak peserta YWCL (Yugioh World Champion League) setidaknya level 7 ke atas. Dan finalis tentu memiliki level di atas 10. Tapi kenapa di babak awal sudah melawan tim sekuat tim Dragon.

“Mustahil, tim Dragon kan finalis tahun lalu tentu levelnya tinggi bagaimana mungkin?”

“Tim Dragon ini level 3, menurut profil di Dueling Center tim mereka kalah di final karena secara tiba-tiba semua anggota tim mengundurkan diri dan bergabung dengan tim lain dan hanya menyisakan ketuanya saja.” Jawab Esperro.

“Karena ada perubahan jumlah anggota di luar masa penyisihan, tidak diperbolehkan maka tim Dragon didiskualifikasi dan harus merelakan gelar raja dari para raja duelist. Dan kali ini ketuanya mendaftarkan diri sebagai tim dengan hanya 1 anggota, Shizou Dragonlord, ketua dan satu-satunya anggota tim Dragon level 3.” Jelasnya.

“Pertandingan berikutnya adalah pertandingan yang berat.” Jawabku.

Aku melihat kecemasan di wajah Esperro dan Eliza. Lawan kami berikutnya adalah lawan yang diluar dugaan kami semua. Tapi pertemuanku dengan Ultima adalah sebuah awal yang baik, kekuatan pengetahuannya adalah kekuatanku untuk melawan semua duelist kuat termasuk tim Dragon. Aku yakin perjalanan kami mencapai YWCL bukan hanya sampai disini saja. Pertandingan berikutnya kami siap!..

(Next to Ch.3)

Di tempat lain, di salah satu sisi Analog Domino City, hujan turun dengan deras. Tampak seorang duelist berdiri di hadapan duelist lain yang terkapar tidak berdaya di tengah hujan deras itu.

“Wekeke, aku mendapatkan mu kembali, Red-eyes Darkness Metal Dragon.”

“Alexander, kau meremehkanku. Dengan menitipkan nagaku yang paling setia pada duelist lemah agar aku sulit menemukannya. Dimanapun kalian berada, wahai para nagaku yang setia aku akan menemukan kalian, apa pun caranya.”

“Benar begitu, Altima?”

“Wakakakakkakakaa.....!”



YuGiOh(Fansfiction Story) - The AEONS Prologue and Chapter 1


Prologue – The Awakening

(Ledakan besar)

 “BOOM!!”,

“ KRAAK....!!” “GUBBRAA...KK!” sebuah peti bersimbol lambang kebudayaan Mesir kuno jatuh ke tanah di sebuah penggalian situs kuno.

“Tuan, kami berhasil menemukannya!”
teriak seorang pekerja. Sambil membawa peti tadi ke depan seorang pemuda kaya yang mendanai penggalian itu.

Pemuda itu membuka peti, dan mengambil sebuah benda di dalamnya,

“Akhirnya! Kudapatkan Millenium Spellbook! Bangkitlah ingatan AEONS..!! Bersama bangkitnya Millenium Items!”

Kegelapan memancar dari benda itu membuat semua orang di penggalian dan bahkan di kota-kota sekitarnya terhisap dalam kegelapan.

(Blackout)

Analog Domino City, pusat dari dunia Yugioh, tiap orang bertarung menggunakan monster, sihir dan perangkap untuk mempertaruhkan harga diri mereka. Ada kepercayaan dimana saat dunia dibangun dunia dikuasai lima makhluk penguasa yang lebih kuat dari apapun, bernama AEONS mereka yaitu: Altima, Iltima, Ultima, Eltima, Oltima, yang semuanya memiliki kekuatan tanpa batas yang menguasai elemen dan ingatan mereka tersimpan dalam Millenium Spellbook kunci menuju Millenium Items.  Mereka dipercaya terus hidup dari masa ke masa bersemayam pada masing-masing kartu Yugioh. Tanpa manusia ketahui wujud yang mereka pilih ada dalam kartu-kartu. Dan manusia yang terpilih untuk menjadi wakil mereka dinamakan Heralds. Dan mereka selalu bertarung untuk menunjukkan kekuatan mereka atas dunia melalui para Heralds. Millenium items adalah alat mereka menguasai dunia. 7 millenium items, 7 raja duelist, 5 Aeons hanya ada 1 yang terkuat dari semua Aeons dan hanya ada 1 raja dari semua raja duelist, semua ditentukan dalam pertarungan besar Yugioh World Championship league. Hanya tim terkuat yang bisa ikut pertandingan mempertaruhkan kebanggaan seorang duelist.

Semua kisah kita berawal dari sini.

Chapter 1 – Beginning of Duelist
“Wuah pagi yang cerah!”

Namaku Yura Maison, panggil aku Yura, aku tinggal di Analog Domino City, kota terbesar di dunia. Oh iya, aku seorang duelist, tandanya? Aku selalu membawa duel-gear. Duel gear adalah kotak deck milik duelist yang bisa digunakan sebagai duel-disk saat pertarungan duelist. Di Analog Domino City Yugioh amat berkembang, Yugioh World Championship League pertempuran raja duelist berlangsung di kota ini. Tahun ini kompetisi dimulai lagi, aku dan timku tim Rune akan berpartisipasi. Impianku adalah mengalahkan raja saat ini dengan mengalahkan para duelist, membawa timku ke puncak kemenangan di Duelist Colloseum. Pertandingan dimulai dengan babak seleksi, tim yang kuat mengalahkan tim yang lebih lemah, mengumpulkan star level tiap tim memiliki level, tim baru seperti kami memulai dengan level 3. Tim level tertinggi dan terkuat yang boleh mengikuti pertarungan para raja duelist dengan tim lain. Hari ini aku akan bertemu tim ku dan memulai seleksi. Dan...

“Gubrak” seseorang menabrakku.

“Ugh! Kamu kenapa?” tanyaku.

“Simpan ini baik-baik! Waktuku tidak banyak.”

Orang asing berjubah hitam itu memberikan sebuah kotak misterius, dan...

“Astaga!”

“Aaaargh..!”

Orang asing itu terbakar oleh api berwarna hitam dan menjadi debu. Dari kejauhan aku mendengar banyak derap kaki, tampaknya mereka mencari orang asing tadi. Aku harus bersembunyi.

“Kemana orang itu! Cepat sekali menghilangnya. Ayo cari ke tempat lain.”

Mereka tim Shadow. Ada perlu apa mereka dengan orang asing itu? Padahal tim Shadow adalah salah satu dari 7 tim raja duelist. Pemimpin mereka adalah raja duelist kegelapan. Pasti ada sesuatu, apapun itu aku harus segera ke tempat tim ku. Bakal gawat kalau aku tidak ikut pertarungan timku di seleksi awal.

Aku melewati jalan memotong yang sering aku lalui sampai di tempat teman-temanku,

“Huff!! Akhirnya sampai juga.” Napasku tersengal.

“Hey, Yura! Akhirnya kau sampai juga. Sekarang kita bisa mulai pertandingannya.”

Itu Esperro, teman satu timku. Dia duelist yang cukup kuat. Dia pemilik deck tipe-Psychic monster. Hari ini kami akan melakukan babak seleksi awal melawan tim Knight. Selain Esperro kami punya anggota lain di tim Rune, Eliza. Gadis cantik seorang putri dari kerajaan yang aku tidak ketahui namanya. Dia memakai deck monster yang lucu-lucu, tapi dia juga duelist yang kuat. Dia juga sudah datang. Sekarang saatnya kami mulai, tapi bukan mereka yang akan bertanding. Aku akan mewakili tim ini bertanding.

“Aku Yura! Dari tim Rune level 3, kami siap bertanding!”

“Aku Arthur! Dari tim Knight level 4, kami juga siap!”

“Jadi kalia..an sudah siap! Pertandingan resmi tim Rune melawan tim Knight! Aku J, pemimpin pertandingan! Tipe pertandingan level 1, pertaruhan 1 star level! Tim Rune giliran awal karena level lebih rendah. Field set-up. Let’s duel begin!”
,itu suara judge pertandingan resmi yang selalu datang setiap pertandingan resmi.

Tim kami dapat giliran pertama, dan aku yang akan bertanding.
“Giliran ku! Draw!”

Enam kartu ditanganku, 2 monster dan 4 spell. Deck ku adalah deck spellcaster, deck ku ini kudapat dari pamanku lalu kumodifikasi agar lebih kuat.

“ Main phase. Aku normal summon Skilled Dark Magician. Aku aktifkan kartu dari tangan Wonder Wand. Equip ke Skilled Dark Magician. ATK bertambah 500, kekuatan Skilled Dark Magician 1900 menjadi 2400, dan menambahkan 1 spell counter. Bila aku memiliki 2 spell counter aku bisa memanggil Dark Magician dari deck, hand atau graveyard. Aku set 2 kartu spell/trap zone. Giliranku selesai.” Kartu tertutup ku adalah Forbidden Lance dan Mystical Space Typhoon. Jadi giliran berikutnya aku bisa memanggil Dark Magician.

“Draw! Tampaknya kamu akan memanggil Dark Magician. Normal summon Noble Knight Gawayn. Aktifkan kartu Axe of Despair, kekuatan Noble Knight Gawayn ATK naik 1000 dari 1900 menjadi 2900. Battle phase, serangan ke Skilled Dark Magician. Kau tidak boleh memanggil Dark Magician!”

“Tunggu!”

“Saat Noble Knight Gawayn menyerang, aku aktifkan Mystical Space Typhoon! Hancurkan Axe of Despair. Kekuatan Noble Knight Gawayn kembali seperti semula. Skilled Dark Magician mendapat tambahan 1 spell counter”

“Apa? Sial. Aktifkan effect Axe of Despair, korbankan Noble Knight Gawayn dan mengembalikan Axe of Despair ke atas deck. Sedikit saja aku hampir terkena jebakanmu. Main phase 2, aku set 2 kartu di spell/trap zone. End turn.”

“Giliranku. Draw.” Aku pasti bisa mengalahkannya.
“Main phase. Aktifkan effect Skilled Dark Magician. Korbankan Skilled Dark Magician, special summon Dark Magician dari deck. Dan ..”

“Tunggu! Saat kamu special summon Dark Magician, aku aktifkan Bottomless Trap Hole, monster dengan ATK diatas 1500 hancur dan dikirim ke banished zone.”
Arthur merespon summon ku.

“Belum! Aku aktifkan kartu tertutup, Forbidden Lance. Kekuatan Dark Magician turun 800 ATK, dari 2500 menjadi 1700. Tapi giliran ini kebal terhadap spell/trap.”

“Sial. Masih tidak bisa menghancurkan Dark Magician.” Keluhnya.

Sekarang saatnya. “Serangan langsung, Dark Magician.”

Life point Arthur berkurang, 8000 menjadi 6300. “Main phase 2, set 1 kartu di spell/trap zone. End turn.”

Giliran Arthur.

“Draw! Main phase, normal summon Rescue Rabbit. Aktifkan effect Rescue Rabbit, korbankan Rescue Rabbit ke banished zone. Special summon 2 normal summon level 4 ke bawah dengan nama yang sama. Aku memanggil 2 Noble Knight Artorigus dari deck.”
“Xyz summon King of Noble Knight Artorigus. Aktifkan Axe of Despair dari tangan. Equip ke King of Noble Knight Artorigus, kekuatan King of Noble Knight Artorigus naik dari 2000 menjadi 3000.”

“ Battle phase, serang Dark magician!”

Ugh. Life points ku berkurang sedikit dari 8000 menjadi 7500. Di tangan ku hanya ada Breaker, The Magical Warrior. Dan Arthur memiliki monster kuat dengan ATK 3000. Apa aku harus menyerah begitu saja?

“Terlalu cepat untuk menyerah!” ah, ada suara seseorang dalam pikiran ku.

“Siapa kau?” tanya ku dalam hati. “Aku dalam dirimu, Aku disini, Bebaskan aku!”

Kotak yang diberikan orang asing tadi terbuka dan memancarkan cahaya yang terasa hangat. Di sana ada pecahan puzzle sebuah pyramid mesir,

“Satukan puzzle nya, bebaskan aku, dan aku akan memberimu pengetahuan yang membawamu pada kemenangan.”

Seolah sebuah jawaban atas pertanyaanku, apa yang harus kulakukan? Aku harus menang dalam pertandingan ini. Tapi aku terjebak dalam pikiranku sendiri.
(next to chapter 2)